PPN perusahaan tekstil Wadimor.
Dari data yang diketahui pada soal maka:
- PPN transfer royalti sebesar Rp 5.500.000
- PPN penjualan gedung sebesar Rp 770.000.000
- PPN pembelian mobil boks mini sebesar Rp 1.650.000
Penyusutan
- Metode garis lurus sebesar: Rp 25.000.000
- Metode saldo menurun: tarif 5% dari setiap nilai buku akhir per tahun.
Penjelasan dengan langkah-langkah
PPN Transfer Royalti.
Diketahui:
- Nilai transfer sebagai dasar pengenaan pajak (DPP) = Rp 50.000.000
- Tarif PPN berlaku = 11%
Ditanyakan: PPN transfer royalti?
Jawab:
Berdasarkan aturan terbaru, PPN umum (bukan barang mewah) dikenai tarif 11% pada 2022 dan di tahun 2023 menjadi 12%. Maka:
- PPN transfer royalti = 11% x DPP
- PPN transfer royalti = 11% x Rp 50.000.000 = Rp 5.500.000
Penjualan Gedung.
Diketahui:
- Nilai jual: Rp 7 miliar
Ditanyakan: PPN penjualan gedung
Jawab:
Nilai gedung atau properti yang termasuk barang mewah ditetapkan minimal Rp 30 miliar. Jika nilai mencapai Rp 30 miliar maka tarif pajak yang dikenakan sebesar 20% (PMK no 96/2021). Namun karena dalam soal nilai jual hanya Rp 7 miliar maka PPN yang berlaku 11%.
- PPN penjualan gedung = 11% x nilai jual gedung
- PPN penjualan gedung = 11% x Rp 7.000.000.000 = Rp 770.000.000
PPN penjualan mobil boks mini.
Diketahui:
- Harga jual motor: Rp 150.000.000
- Tarif PPN: 1,1%
Ditanyakan: PPN penjualan mobil boks mini.
Jawab:
Jika pengusaha yang melakukan jual-beli kendaraan bermotor maka dikenai PPN 1,1%. Namun jika perorangan tidak dikenai PPN. Maka
- PPN penjualan mobil boks mini: 1,1% x Rp 150.000.000
- PPN penjualan mobil boks mini: Rp 1.650.000
Biaya penyusutan gedung
Diketahui:
- Harga perolehan: Rp 500.000.000
- Masa manfaat: 20 tahun
Ditanyakan: penyusutan dengan metode garis lurus dan saldo menurun.
Jawab:
Langkah pertama mencari penyusutan dengan metode garis lurus, maka:
- Harga perolehan aset : masa manfaat aset
- 500.000.000 : 20 = Rp 25.000.000
Langkah kedua mencari penyusutan dengan saldo menurun. Tidak diketahui tarif penyusutan. Maka bisa mengacu pada nilai penyusutan metode garis lurus. Sebab penyusutan saldo menurun merupakan alternatif lain dari metode garis lurus.
- Tarif penyusutan = (25.000.000 : 500.000.000) x 100% = 5%
- Tahun pertama = 5% x 500.000.000 = 25.000.000
- Tahun kedua = 5% x 475.000.000 = 23.750.000
- Tahun ketiga = 5% x 451.250.000 = 22.562.500
- Tahun keempat = 5% x 428.687.500 = 21.434.375
- Tahun kelima = 5% x 407.253.125 = 20.362.656,2
- Tahun keenam = 5% x 386.890.469 = 19.344.523,4
- Tahun ketujuh = 5% x 367.545.946 = 18.377.297,3
- Tahun kedelapan = 5% x 349.168.649 = 17.458.432,4
- Tahun kesembilan = 5% x 331.710.217 = 16.585.510,8
- Tahun kesepuluh = 5% x 315.124.706 = 15.756.235,3
- Tahun ke-11 = 5% x 299.368.471 = 14.968.423,5
Berikut seterusnya hingga tahun ke-20 dilakukan penghitungan dengan mengalikan tarif penyusutan dengan nilai aset setelah menyusut dari tahun sebelumnya.
Pelajari lebih lanjut
Pelajari lebih lanjut di Google News